Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Senin, 22 September 2014

kosong



Malam ini di kamar kos yang berukuran 4 x 3 m aku merindukan seseorang. Tiba-tiba saja aku kangen sama kamu. Setengah Wanita yang mengisi penuh pikiranku. Aku mencoba menyampaikan perasaan ini kepadaMU namun respon dari kamu tak sesuai harapanku. Harapan yang terlalu tinggi seketika di tiup hening angin malam ini. Puusshhh… yang tersisa hanya angan-angan saja. Aku tak tau kemana membawa perasaan ini?
Awalnya tadi siang aku mendapat kabar burung, dari teman-ku sendiri. Dia bercerita panjang lebar tentang kamu, aku hanya bisa tersenyum kecup mendengar cerita dari-nya. Sebenarnya itu membuat mood-ku hilang seketika. Cerita yang membuat aku harus siap kehilanganMU. Iya, kehilanganMU untuk kesekian kalinya :). Carita apa itu? Biar kamu bertanya pada diriMU sendiri.
Kangen. Mengkinkah ini salam perpisahan dari kamu? Perasaan-ku sepertinya sangat peka. Mungkinkah dalam waktu dekat dia tidak akan lagi mendapatkan perasaan ini lagi? Jantung-ku hanya berdetup kencang saat menulis ini.
Sebuah perasaan yang tidak tersalur ke tempat semestina = galau. Malam yang sungguh membuat aku tak bisa berkonsentrasi. Kertas-kertas hasil tes siang tadi sudah siap untuk dikoreksi, namun apa boleh buat, kutinggalkan semua itu.
Mending aku jalan-jalan, melepas atau lebih tepatnya membuang perasaan kengen ini. Langkahku terhenti kesebuah tempat, di dalamnya terdapat novel-novel yang tersusun rapi. Kalau aku beli satu sepertinya tidak akan mengganngu susunan novel itu.
Pulang-pulang aku membawa nota pembayaran, tak sadar aku benar-benar sudah membeli sebuah novel. Buat apa? Aku tidak sedang membutuhkannya.
Bukan aku yang membeli novel ini. Mungkinkah rasa kangen-ku yang sudah membawa-ku sejauh ini. Iya? Iyakah? Kalau iya, novel ini memang bukan untuk aku, untuk kamu mungkin? Pikirku.
Bukan, sepertinya bukan untukMU.
Novel ini tidak harus aku bawa pulang. Seketika perasaan ini menghentikan langkah-ku kesebuah rumah atau tempat lebih tepatnya. Iya, spontan aku singgah di tempat itu. Aku berniat memberikan novel ini kepada-Nya, orang di tempat itu.
Sepulang dari tempat itu, bukannya aku yang memberikan novel, malah aku membawa sesuatu dari tempat itu.
Orang di tempat tadi mungkin mengisyaratkan-ku agar memberikan novel ini kepada orang yang semestinya. seseorang yang telah membawa perasaan ini untuk membelinya. Ah, entahlah!
Mengkin ada benarnya juga, akan ku kasihkan saja novel ini kepada kamu. Gak hanya itu, titipan dari orang yang tadi aku singgahi juga akan aku kasihkan sebagai pemanis novel ini.
Alasan? Alasan apa yang membuat aku terbawa hingga seperti ini. Mungkin untuk salam perpisahan untuk kamu. Mungkin setelah ini aku akan menemui kamu yang bukan kamu semestinya.
Hmm… ini novel semestinya membuat pembaca tersenyum ketika larut dalam ceritanya. Lupakan alasan tadi. Biar kamu senang, anggap saja ini hadiah buat ulang tahun kamu. Selamat ulang tahun Nona-Ku. “I always remember You.”