Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Senin, 20 Oktober 2014

Menunggu di air keruh

IMG_20141019_162906Sudah dua hari belakangan ini teman-teman kos-ku mengajak aku untuk pergi memancing, namun aku urung mempunyai waktu luang untuk ikut memancing atau sekedar melihat-lihat indahnya sungai dengan beratap langit biru.

“Ayo, berangkat mincing!”

“ ajak Mas Au juga.”

“Ah.. gak usah. Paling dia gak bisa.”

Terdengar suara sayup dari luar kamar-ku. Aku termasuk orang yang susah di ajak keluar oleh teman-teman kos-ku. Terlalu asik dengan dunia-ku sendiri, mungkin.

Sore itu atau bisa dibilang setiap sore biasanya aku tidur. Sebenarnya itu bukan kehendak dari aku tapi tubuh ini meminta dan tak mau pisah kalau sudah ketemu Kasur atau guling kalau ada.

Aku bermaksud meluangkan waktu untuk teman-teman kos-ku atau sahabat-ku lebih tepatnya. Hari yang ku mau pun tiba, di hari minggu sore itu, setelah aku menunggu sesuatu yang masih hati ini pertanyakan apakah pantas ditunggu, pusing juga menggambararkannya.

“Ayok Mas Au, kita berangkat sekarang.”

Suara itu terdengar lagi dari luar kamar-ku tepat jam 15.01 wib.

“Ayok Au, ntar kita gak bisa lama-lama disana.”

Aungan suara datang lagi dari orang yang berbeda 10 menit kemudian.

“Iya, duluan ajaaaa…. Nanti aku nyusuuuuul.”

Teriakan-ku mungkin cukup untuk membangunkan satu kapmung untuk sahur saat bulan Ramadhan. Ada apa dan tak tahu kenapa, lidah ini terasa berat untuk mengiyakan ajakan teman-ku untuk beranjak dari kos.

Dari dalam kamar, aku mendengar sebuah suara motor beranjak dari parkiran kos lalu disusul oleh suara motor lainnya.

“keliatannya mereka sudah berangkat.” Aku mencoba untuk memvalidasi suara motor tadi ke diri-ku sendiri.

Aku mencoba tak menghiraukan apa kata hati ini. Namun aku tak tahu apa yang harus ku lakukan untuk saat ini. Bingung.

15 menit kemudian,

“ krikkrikkrik.”

Seperti pepatah, “menunggu di air keruh”.

“Jangan menunggu di air keruh Au.”

Pukul 15.40 wib

“aku mesti tetap di kos.”

Pukul 15.50 wib

“sabar, aku harus berada di kos.”

Pukul 16.00 wib ,

aku sudah berada disebuah tempat yang ramai, orang-orang terlihar sangat ceria dengan memegang suatu alat pancingan. Beragam-ragam jenisnya, ada yang hanya terbuat dari bamboo apa adanya atau pancingan yang sering kita liat di acara tv terang7 “ Sunting mania, Mantaaappp!!”.

Hanya beberapa langkah aku menemukan teman-teman-ku sedang asik dengan pancingan mereka.

“ bos, sorry telat.”

“ he Mas Au datang.” Teriak salah seorang teman-ku. Seperti ada sebuah yang wow ketika aku muncul dihadapan mereka.

“boleh aku mencobanya bos?”

Kelihatannya aku mulai tak sabar.

“nih lihat, kita sudah dapet 5 ekor ikan Au.”

“4 ekor ikan bawal, 1 ekor Mas.” Tambah teman sebelah-ku.

“aku yang dapet ikan mas itu, Au.” Teriak salah satu teman-ku. Terlihat dia sangat menggebu-gebu dengan teriakkannya meski kami berdekatan.

“aku yang pertama strike tadi Mas Au.”

“ikan bawal yang besar itu punya-ku Mas Au.”

Mereka mulai bersahutan dengan sombongnya.

Aku mulai diajarin teman-ku bagaimana cara melempar pancingan, ternyata susah juga. Susah karena sekarang aku mesti merubah kebiasaan-ku yang dulu. Kebiasaan menggunakan pancingan bambu yang sering aku gunakan ketika masih berusia belasan tahun.

Dengan seketika aku mulai terbiasa, memang sesuatu yang baru mengharuskan kita untuk belajar memahaminya.

Pukul 16.40 wib

Belum ada ikan yang nyangkut dipancinganku.

IMG_20141019_162932Pukul 16.50 wib

Aku merasakan tarikan yang sangat kuat dari pancingan-ku. Aku seperti terkaget karena ini pertama kalinya sejak tadi.

“tarik Au, pasti dapat.”

Teman-teman-ku memberitahuku kalau ikan sudah memakan umpan.

Aku mencoba menariknya, dan akhirnya …. Ccsssshhhhh…

Aku melihat kail yang kosong.

“sial!!! Aku kena PHP.”

Aku mulai mengumpat, hari ini memang membuat aku frustasi. Ahhhhhkkkk….“kesabaran-ku di uji weekend kali ini. Menunggu.”

Pukul 17.05 wib

Ada satu hal yang bisa aku lakukan ketika apa yang kita tunggu tak kunjung hadir. Berpindah. Berpindah ketempat lain yang lebih menjanjikan.

Pukul 17.10 wib

Aku seudah berada di sebuah kolam yang sepi , tepat disebelah kolam sebelumnya. Namun terlihat sepi, ini akan memberikan peluang yang lebih besar daripada kolam tadi, mungkin, kita coba saja.

“tak ada yang salah dengan mencoba kan?.”

Pukul 17.11 wib

Krikkrikkrik

Pukul 17.15 wib

Karyawan penjaga kolam ikan sudah meminta untuk segera menimbang hasil timbangan dan membayarnya dikasir. Sebuah pertanda kalau kolam ini segera tutup dan mengharuskan aku pulang tanpa mendapatkan satu ekor ikan pun.

Pukul 17.20 wib

Semua alat pancing sudah dirapikan, tinggal satu yang sedang aku pegang, iya ini yang terakhir yang sadang ditunggu tn-teman-ku.

Pukul 17.21 wib

Tekanan semakin besar, kolam sudah seharusnya tutup, iya, sepertinya aku terlalu memaksakan.

Pukul 17.22 wib

“berpindah ke tempat baru yang lebih menjanjikan tak selalu akan memberikan perbedaan seperti harapan kita. Ekspestasi harapan yang telalu tinggi malah akan membuat kita menengok ke belakang dan berpikiran lebih baik kembali ke tempat sebelumnya.” A.R

Pukul 17.23 wib

“ketika kita mengundang motivasi namun yang datang malah tekanan, apa yang mesti kita lakukan? Menunggu? Tak mungkin. Tak ada kesempatan lagi untuk menunggu.”

Ketika kesempatan untuk menunggu pun tidak ada,

maka….

IMG_20141019_165954Tunggu…

tunggu dulu…

aku merasakan sebuah tarikan…

iya ini tarikan dari seekor ikan…

senang bercampur gugup menguasai isi perasaan-ku. Namun adrenalin-ku hadir di waktu yang tepat. Dia memberikan-ku ketenangan, memberikan-ku ingatan tentang kegagalan sebelumnya, memberikan-ku cara bagaimana menghadapi tekanan ini.

Pukul 17.28 wib

Aku merasakan suatu perasaan puas menggebu-gebu, perasaan berhasil melewati berbagai tantangan, perasaan yang tak tergambar oleh apa pun.

“Aaaaaaaaaaaaaahhhhh… “ sebuah teriakkan yang menggambarkan perasaan-ku saat ini.

17.30 wib

IMG_20141019_165951STRIKEEE… COME BACK!!! STRIKTE di akhir-akhir injury time.

“menunggu boleh namun tak mutlak, gunakan adrenalin agar menemukan timing untuk berpindah.”

“seberapa besar usaha-mu, hadiahnya berkali-kali lipat dari itu.”

 

 

 

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar