Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Senin, 21 September 2015

Melis : Sisi gelap

 

dan hal yang paling aku tak sukai terjadi lagi.-Aulia Rahmeen

 

Sudah berpuluh-puluh kali aku mencoba menelpon Melis, dan berpuluh-puluh kali juga dia tidak mengangkatnya. Hampir seharian tak ada kabar. Sejak tadi pagi sampai sekarang, dimana jam sudah menunjukkan pukul 17.04 wib. Lost contact.

Ada apa gerangan? Jangan membuat aku bingung.

Teringat tadi malam, ketika aku terbangun pukul 3 dinihari. Seperti biasa, ku mencoba meraih hape-ku lalu mengucapkan selamat pagi ke kamu, hei pujaan hati-ku.

Namun, aku tak menemukan kontak-mu. Hilang, seperti ditiup mimpi. Atau benar, aku sedang berada di alam mimpi?

Ku pijimkan mata-ku, mencoba mengingat-ingat kejadian tadi malam.

Semua ingatan sudah ku jamah, anehnya tak kutemui memori yang mendukung sikapmu hari ini. Aku tak ada melakukan kesalahan. Bertengkar pun, gak mungkin, tak pernah sekalipun kita bertengkar.

Hari yang aneh, ceritai ini butuh jawaban.

***

 

selamat, kamu berhasil membuat hidup-ku terasa hampa dengan pikiran tak jelas hari ini, 21 september 2015”- Aulia Rahmeen

 

Selepas sholat magrib, aku melihat sebuah penggilan tak terjawab di layar hape-ku. Terpampang jelas, sebuah nama, Nyonya, itu nama samaran-mu dihape-ku. Ku tepuk pipi kiri-ku, seakan masih belum percaya itu panggilan dari kamu. Ku tepuk lagi pipi sebelah kanan, untuk apa? Biar imbang aja.

aarrrrrggghhh,,, kenapa aku bisa tak mendengarnya.

Refleks, ku telpon balik dan dia langsung mengangkatnya. Suara kamu akhirnya terdengar di lobang telinga-ku. Suara yang sejak pagi ku tunggu-tunggu untuk memberikan penjelasan atas kebingungan yang kau ciptakan.

Ada apa gerangan Mel?

kamu menjawab pertanyaan-ku dengan suara aneh. Kamu berbicara dengan tidak jelas. Sesekali kamu juga tersedu-sedu.

Eh, kamu lagi menangis Mel.

Kenapa?

Kamu mulai bercerita, hatimu sedang bimbang, seperti terjadi konflik yang maha dahsyat dari dalam lubuk hati paling dalam. Sebuah perasaan tidak enak. Dan menangis adalah cara-mu untuk melampiaskan perasaan itu.

Penyebabnya apa?

Kamu bilang, tak tau kenapa sepanjang hari perasaan kamu sedang bergejolak tanpa ada penyebeabnya. Lebih tepatnya kamu tak tau akar penyebabnya. Hal itu membuat aku bingung, apalagi kamu juga makin bingung ketika terus ke cerca pertanyaan itu.

Coba kamu cerita sedikit demi sedikit dulu, bisa?

Kamu mulai membuka, tapi dengan sedikit hati-hati.

Aku gak mau buat kamu kecewa, aku gak mau kamu menghilang setelah tau ini semua

Iya, terus, lanjutkan cerita-mu?

aku masih memikirkan mantan-ku. Aku masih mengingat mantan-ku. Maaf.

Kamu mengucapkan itu sambil mengakhirinya dengan sebuah tangisan yang semakin keras.

Aku bingung, apakah cewek selalu begitu?

Kata maaf sudah hampir ratusan kali keluar dari mulut-mu. Sepertinya kamu menyadari kalau itu salah.

Tapi aku menyadari kalau itu lumrah. Aku mencoba meringankan beban pikiran-mu. Aku tak mungkin bilang kamu salah ketika kamu sedang dalam posisi rumit seperti itu. Meski sebenarnya aku tak suka dengan ini semua.

Ku bilang, wajar kamu masih ingat mantan-mu. Kamu sudah pacaran bertahun-tahun. Pasti banyak memori yang udah kamu lewati. Sedangkan kamu dan aku hanya dua bulan. Aku sadar, tak mungkin bisa menghapus memori yang terbangun selama bertahun-tahun dengan cepat, apalagi kita baru dua bulan. Semua butuh proses, mari kita jalani berdua proses itu. Jangan sendirian. Kamu harus selalu cerita, dan jangan pernah dipendam. Itulah fungsi hadirnya diri-ku untuk-mu.

Tapi aku jahat samu kamu, aku udah mengecawakan orang seperti-mu.seharian aku belum makan, belum mandi, hanya mengurung diri dikamar, karna aku tau yang ku lakukan ini salah.

Aku tak bisa mengeluarkan kekecewaan-ku, aku hanya bisa membantu untuk tak menambah beban pikiran-mu.

Mel, kamu gak usah memikirkan apa aku akan kecewa dengan itu, aku tak pernah kecewa. Aku selalu bahagia selama bersama-mu. Kamu gak usah bilang maaf terus, kamu tak punya salah ke aku, walaupun kamu punya salah, sudah aku maafin sebelum kamu minta maaf.

Aku tak tau apakah itu jawaban yang tetap yang harus ku ucapkan ke kamu. Semoga tak menambah beban pikiran-mu.

***

 

aku masih punya keyakinan dengan-mu, Mel. Meski kecil. Sangat kecil.” Aulia Rahmeen

Sejak awal aku pacaran dengan-mu, perasaan ragu juga menghampiri diri-ku. Aku sadar, kamu baru putus dengan pacar-mu, dan aku tiba-tiba hadir untuk menggantikannya. Sulit. Dan terlalu sulit.

Aku seorang lelaki yang tak menyukai wanita yang masih mengingat mantan-nya, apalagi masih berhubungan dengan mantan-nya. Itu pernah terjadi pada cerita cinta-ku sebelumnya, sebelum dengan-mu. Setelah bertahun-tahun aku memperjuangkannya. Dan, aku mundur untuk mendapatkannya. Sayang sekali ya. Itu semua karena aku tak suka dia yang masih berhubungan dengan mantan-nya.

Sekarang? Tak mungkin aku mengulangi kesalahan yang sama.

Walaupun pengalaman sudah mengajarkan-ku banyak hal, aku belum menunup kemingkanan dengan-mu, Mel. Harapan itu selalu ada selama aku yakin, meski hanya kecil, sangat kecil sekali.

Dan, kamu tau mel? Aku memiliki hararan dalam diri-mu, walau kecil. Kenapa aku bilang kecil, karena lelaki memang ditakdirkan seperti itu. Seharusnya sebagai seorang lelaki aku harus tegas dengan perasaan-ku. Tak boleh berjudi seperti Tapi aku memiliki keyakinan, selama dengan-ku kamu akan melupakan mantan-mu. Meski aku tak akan mendapatkannya dengan instan.

***

 

Aku pun masih memiliki harapan, bahwa suatu saat nanti kamu akan menyadari, masa lalu hanya sebuah kenanagan, jika mau di ingat, ingatlah seperlunya, tak perlu untuk mengulanginya.” Aulia rahmeen

Semakin malam, semakin terlihat sisi gelap dari dalam diri-mu, mel. Sesuatu yang selama ini kau pendam dengan rapat, sudah tak kuat lagi kau simpan. Kalau terus kau simpan, hanya menghasilkan beban dan air mata yang lebih parah dari sekarang kau alami.

To the point, aku hanya ingin kau jujur. Ceritakan semuanya.

Perntanyaan dari-ku seakan membuat kamu tertekan, dan berhasil membuat kamu yakin untuk bercerita habis-habisan malam itu.

Sebenarnya ada satu hal yang tak bisa terucap dari mulut-ku. Karena ku tau, aku akan kehilangan diri-mu selama-lamaya, kamu tak akan memaafkan-ku.

Au, aku masih cinta sama mantan-ku. Perasaan ini masih ada. Dan bukan untuk kamu.

Sayang –ku memang untuk kamu, tapi cinta-ku masih ada dimantan-ku. Aku masih cinta mantan-ku.

Lelaki seperti apa yang tahan mendengar pengakuan seperti itu?

Lelaki berhati baja pun akan luluh, hancur, dan apa lah itu. Tapi sekali lagi, aku tak mau menambah beban untuk-mu, Mel. Aku tak bisa meluapkan kekecewaan-ku

***

 

“Aku sayang sama kamu, cinta sama kamu, tapi gak tau kalau esok, apakah masih bisa seperti itu?” Aulia Rahmeen

Masih ingat, malam itu kau hanya bilang, silakan nanti kamu sholat istiharoh, minta petunjuk. Aku tak akan membebani-mu, kamu bebas, silakan memilih. Yang penting, kamu harus bahagia, dengan siapa pun itu.

Aku sayang kamu tapi cinta-ku masih ada dimantan-ku. Aku harus gimana?

Pertanyaan-mu itu membuatku tak kuat lagi. Aku belum negerti apa arti dari pertanyaanmu. Itulah alasan-ku hanya bisa menyuruh-mu sholat istiharoh tanpa memberikan solusi,

Sekarang semua keputusan ada ditangan-mu. Jika kamu memilih mantan-mu silakan, ku hargai. Begitu juga, kalau kamu milih-ku, silakan renungkan pilihan itu. Kamu harus menyadari apa arti memilih dan meninggalkan. Dan kamu jangan takut lagi untuk menyakiti dan disakiti. Serta jangan menyimpan apa pun, karena itu hanya menjadi beban bagi diri-mu, tidak bagi-ku.

***

 

Ending

Mel, kita saling menyadari jarak dapat mempengaruhi sebuah hubungan. Namun, ketika ada waktu lenggang, akan ku usahakan untuk main ke Surabaya, kamu pun begitu. Selama aku di Malang kamu gak tau aku sedang ngapain, sama siapa, meski kadang ku kasih tau aku lagi dimana, walau tak semua. Begitu juga dengan kamu, aku tak tahu menahu apa yang kamu lakuin disana. Dibohongi pun, aku tak tau. Aku pun begitu, aku bohongi pun, kamu gak tau. Aku juga sering ngumpul-ngumpul sama teman-teman-ku, cewek, cowok, ya mereka memang teman-ku. Aku gak suka dibatas-batasin kalau soal teman. Tapi aku tak akan mencintai cewek lain selain kamu selama kita masih pacaran. Aku tak akan membagi cinta-ku ketika kamu masih pantas untuk ku cintai. Aku juga punya keyakinan kamu gak akan mengotori hubungan kita. Meski kamu sudah mulai menggoyahkan keyakinan itu. Sekarang aku hanya akan menjalani, mengikuti cara-mu. Dan harapan-ku bisa melihat kamu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar