Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Minggu, 16 Agustus 2015

Grandma, What’s Up!!!!!

“wanita tua yang mengasuhku, wanita tua yang membacakan dongen sebelum tidur, wanita tua yang memberikan uang jajan. Dia nenek-ku, salah satu malaikat-ku ketika kecil.”- traveliya

Sabtu, 15 agustus 2015, aku mendapat telpon dari adik-ku yang mengabarkan nenek-ku sedang sakit parah. Beliau tak sadarkan diri.

Malam hari-nya aku membeli tiket pesawat setelah bulat memutuskan untuk pulang kerumah. Namun, tiket untuk jadwal penerbangan malam sudah sold out. Refleks, aku memutuskan untuk membeli tiket besok pagi. Dan untung masih tersedia.

Dengan packing singkat aku berangkat dengan dijemput travel jam 5 pagi hari. Hanya butuh waktu satu setengah jam aku tiba di bandara juanda. Ketika itu aku tak sendirian. Aku bersama pacar-ku, melis. Dia yang mengantarkan dan menemani-ku selama menunggu waktu check-in.

Rasa sedih juga, ini pertama kali ada orang yang mengantarkan-ku ke bandara. Apalagi dia pacar-ku. Aku pun berpisah dengan-nya untuk check in ke dalam bandara.

Saat aku berjalan menuju meja petugas, seperti ada yang mengikuti langkah kaki-ku dibelakang. Ku palingkan tatapan kebelakang, ada seorang lelaki berpakaian rapi. Dia menawarkan-ku untuk bertukar tiket, karena clien­-nya masih dalam perjalanan.

Aku sih oke-oke aja, tak salahnya membantu orang. Apalagi menguntungkan bagi-ku juga. Namun, aku merasa aneh, sehingga aku tetap siaga dan berhati-hati.

Akhirnya, pertukaran jadwal berjalan lancer, dan aku tiba di Banjarmasin lebih cepat dari jadwal semula.

Perjalanan ku lanjutkan dengan naik taksi antar-kota. Butuh waktu 4 jam untuk sampai ke rumah.

Pukul 5.00 WITA aku sampai dirumah. Spontan ku lepas sepatu, besalaman dengan ayah dan ibu-ku sambil menari dimana nenek-ku.

Nenek-ku menangis melihat cucu kesayangan-nya datang. Lama sekali beliau menangis. Hal itu membuat aku terharu.

Ku lihat, ingin sekali beliau berdiri dan memeluk-ku. Tapi tak mampu, untuk membuka mata pun beliau sangat sulit.

Ku peluk nenek-ku, ku kecup kening-nya. Terasa sangat panas tubuh beliau. Pasti sangat sakit.

Sekali lagi beliau menangis, seperti menandakan kalau beliau ingin sekali berdiri, memeluk-ku, dan memandangi-ku. Namun keadaan tidak sedang berpihak dengan beliau. Alhasil, hanya air mata bisa menggantikan itu semua.

Hari ini, sudah memasuki hari ketiga semenjak beliau sakit. Sakitnya tidak terlalu parah. Tekanan darah beliau rendah, sangat rendah. Hal itu yang menyebabkan sampai sekarang tak bisa berdiri sendiri, analisku.

Nenek-ku mencurahkan hatinya kalau beliau ingin sekali berdiri, berjalan, dan beraktivitas seperti biasa. Tapi ketika sudah berdiri, dunia seperti berputar, tak mengijinkan untuk berdiri.

Tak ada yang bisa ku lakukan, selain menemani nenek-ku, mengantarkan ketika mau ketoilet, dan membuatkan minum ketika beliau haus.

Tubuhnya semakin kurus, tapi aku selalu memegang teguh, kalau semua akan kembali ke Maha Kuasa. Tapi setidaknya aku bisa menjaga beliau seperti apa yang nenek-ku lakukan ketika ku kecil dulu.

sekarang, aku tak tau kapan balik ke malang. selama tak ada hal yang terlalu mendadak, aku disini, untuk nenek-ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar