Akhirnya penulis dapat menemukan waktu luang (alhamdulillah) buat main blog lagi, dari sekian padatnya jadwal manggung penulis saat bulan ramadhan ini pada hari ini jum’at,10 agustus 2012 penulis mau sedikit berkomentar mengenai kata yang sedang tren di dunia remaja yaitu kata “waw”. Pastinya gak asing lagi kan dengan kata itu, “terus gua harus bilang waw gitu” seperti ini kata para remaja yang sok gaul sekarang padahal menurut saya itu sayang “4l4y'”, jijik sekali penulis mendengarnya meskipun biasanya lumayan bagus buat bercandaan sama teman-teman. Tapi tak cukup sampai situ, ada teman saya yang terkena virus tersebut dengan keadaan yang sangat parah. Masa gini lho, waktu saya ngobrol sama dia jawabnya selalu “terus gw harus bilang waw gitu” weleeh… hedeee… gak enak banget di denger ya. Semoga aja para pembaca setiaku gak seperti itu, kalau gak ada kayak gitu maka sekarang penulis harus bilang waw kepada para pembaca
. Lho koq penulis yang ikut-ikutan, gini lho kalau digunakan kadang-kadang sih gak papa asalkan jangan sering-sering itu menyebabkan gak lucu lagi.
Nah, penulis punya sebuah karya mengenai “wow’ ini, simak dengan khusu’ ya
“terus gua harus bilang ‘waw” gitu”
”terus gua jalan ke rumah lu buat bilang “waw” gitu”
”terus gua bela-belain datang kerumah lu hari panas gini hanya buat bilang “waw” ke elu gitu”
”terus gua ngebut-ngebut dijalan komplek perumahan dan ngetuk pinta rumah lu en lu bukain en gua bilang “waw” ke elu gitu”
”terus gua harus teriak-teriak pake speaker mesjid hanya buat bilang “waw” 1001x ke elu gitu”
hahahaha, mungkin begini lah karya tersebut. Terus, terus, terus, (kalau terus mulu yaa nubruk
, belok lah jangan terus aja, hhe). Ini hanya candaan aja, terserah pembaca mau komen apa terhadap karya penulis ini. Saran penulis gunakanlah kata “waw: seperlunya karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, ya kan? ini saya beri beberapa foto mengenai kata “waw” yang saya temukan di mbak google.
ini yang paling lucu sodara-sodara , seorang anak kecil udah bisa ngomong “waw” kayak gitu, bagaimana nasib para tunas bangsa kita ya, hhehe. Sekian dulu untuk postingan kali ini, terimakasih penulis ucapkan kepada pembaca setia blog saya ini ^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar