Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Kamis, 27 November 2014

stand up teacher show

Rabu malam seperti biasa jadwal penulis ngasistensi praktikan di lab infokom. Ini bukan praktikum biasa. Para praktikan semester 7 jurusan pendidikan biologi, seangkatan dengan penulis. Ada yang penulis kenal, ada juga baru kenalan saat praktikum. Dan teman pesmaba juga ada.

Sudah menjadi kebiasaan-ku sebelum masuk ngasistensi belajar terlebih dahulu. Kira-kira beberapa jam sebelum show. Kebetulan materi malam ini membahas mengenai ANOVA (Analysis of Variance). Ini materi sudah penulis pelajari pada mata kuliah statistic inferensial. Beberapa tahun yang lalu. Lucunya untuk jurusan biologi pembahasannya tidak biasa. ANOVA dua jalur setingkat di atas ANOVA satu jalur yang pernah penulis pelajari.

Belajar,lalu memahami, harus, harus paham ANOVA dua jalur. Pukul 15.15 penulis ada jam kuliah, iya, gini-gini penulis rajin kuliah.

Sambil menyelam, minum air. Waktu tak memberi-ku kesempatan untuk tersenyum. Buku SPSS mendampingi perkuliahan penulis sore hari ini. Membagi perhatian, untuk pemateri yang sedang presentasi dan untuk buku SPSS yang sedang ku pengang erat di tangan kiri. Tidak ada waktu untuk mengeluh, menjadikan jam kuliah sebagai waktu untuk belajar adalah opsi terbaik.

Alhasil, penulis tak paham. Pemahaman tak cukup, penguasaan kurang mantap. Tak mungkin ku paksakan untuk menjadi pemateri pada praktikum kali ini. Yang lain saja-lah, beri asisten lain kesempatan.

Ketika para praktikan sudah duduk manis di kursi panas lab infokom. Penulis masih memikirkan cara agar tidak menjadi pemateri malam ini.

Denga sengaja penulis masuk agak sedikit telat (padahal sudah stay dari tadi di lab). Tujuan jelas untuk menghindari hal yang paling tidak di inginkan.

“Assalamu’alaikum wr wb, selamat malam…bla …bla …”. Terdengar suara cewek dari dalam lab sedang membuka praktikum malam ini. Nama beliau Bu Diani, instruktur praktikum. Yang memberikan instruksi ke para asisten.

“Seperti yang ku rencanakan, heh.”Aku pun memasuki lab. Dan benar praktikum sudah di mulai.

“akhirnya Mas Aulia datang juga, praktikan kangen katanya, malam ini mau Mas Aulia lagi yang menjelaskan.” Ucap Bu Diani di tengah-tengah kerumunan praktikan.

“tidak seperti yang ku rencanakan.” Kaki mulai terasa berat untuk melangkah. Seperit mau balik kanan dan keluar.

Tak apa. Nasib.

Ku hampiri Bu Diani, untuk mengatakan aku siap untuk malam ini. Tidak, kata-kata bijak macam apa yang sedang ku-ucapkan.

Aku ijin keluar sebentar, lari dari kenyataan yah. Beberapa menit kemudian terdengar suara cowok, itu Mas Reza, patner asisten-ku.

Akhirnyaaa… penulis mengelus-ngelus dada. Aman, Mas Reza sudah mulai mengambil alih pemateri malam ini dengan beberapa penjelasannya yang panjang lebar.

“yess… sudah di ambil alih.” Penulis masuk kembali ke dalam lab. Dengan suasana serius mendengarkan penjelasan dari Mas Reza.

“nah, Mas Aulia sudah kembali. Saya disini hanya menjelaskan konsep dasarnya saja. Selanjutnya akan dilanjutkan oleh Mas Aulia.”

Gile lu ndroo… heran gue. Yasudah,

“ohya, akan saya lanjutkan. Silakan buka aplikasi SPSS-nya terlebih dahulu. Dan download modulnya.”

Bukan berbasa-basi, ini naluri.

“nah silakan dipelajari terlebih dahulu.”

“apa yang harus ku lakukan.” Aku mulai aneh, bertanya pada diri sendiri.

“disana ada data mentah untuk penelitian, silakan dimasukkan kedalam SPSS sesuai ketentuan kasus-nya.”

Pembendaharaan kata-ku sudah mulai habis, tak ada pilihan kecuali mempelajarinya dalam waktu singkat.

Ku hampiri Mas Shobah, senior di lab, juga seorang instruktur. Orang-nya terlihat selalu sibuk, banyak yang dipirkan. Ku minta saja untuk di ajarin secara singkat tentang ANOVA dua jalur.

10 menit selesai dijelaskan dan akhirnya, heh heh (ketawa jahat), aku masih kurang paham. Gapapa lah, yang penting aku masuk dulu.

“Mas sudah.” Kata salah satu praktikan.

Dan stand up teacher show dimulai. Mohon maaf kalau penyampaian materi malam ini kurang maksimal.

“Mas kenapa kita memilih perintah itu untuk mendapatkan hasilnya? Tidak perintah yang lain?” sial, pertanyaan apa ini. Diamlah.

“pertanyaan yang cukup bagus, sebelum saya jawab, mungkin teman-teman disini ada yang tau kenapa?”

“ga tauuu maasss…!!” suara mereka senada kerasnya.

“jadi ga ada yang tau alasannya? Berarti kita sama…” trik mengelak yang penulis kuasai

“ngggggg….. seriuuss mass!”

“jadi gini loh teman-teman, kalau misalkan saya menggunakan perintah lain, boleh apa gak?”

“gak boleh…”

“gak boleh mas…”

“ya ga…”

Penulis mulai berhasil membawa suasana *tersenyum kecup*.

“hayo diperhatikan lagi, boleh apa ndak?”

“oh ya ya, boleh mas.”

Salah satu praktikan mulai tersadar dengan apa yang ku maksud.

“nah, benar tuh kata temannya. Boleh saja, tapi… salah.” Trik yang kedua untuk mengelak.

“hiiihh… sama saja.”

“sudah malam mas.” Aku tak mengerti apa maksud orang ini berkata begitu.

“yasudah sampai disini, ada pertanyaan dulu?”

“yang tadi aja belum di jawab.” Terdengar seorang praktikan berbisik pada teman-nya.

“sudah… sudah… pada paham kan?.”

”Menyampaikan sesuatu yang baru saja kita pelajari kepada praktikan yang seangkatan berhasil memicu adrinalin penulis malam ini.”

Praktikum malam ini sungguh meneganggkan. Penulis berhasil menundukkan para praktikan. Berakhir dengan happy ending

Tidak ada komentar:

Posting Komentar