Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Senin, 24 November 2014

Arti sebuah lagu

Apa arti hidup tanpa music?

Jika pertanyaan itu diberikan kepada kalangan muda, heh (tersenyum kecup) jawabannya mudah sekali ditebak.

“ Jelas akan terasa hambar.”

“aku tak bisa hidup tanpa music.”

“setiap waktu aku membutuhkan music.”

Dan sejak kapan kamu mengenal music?

Medengar pertanyaan ini, teringat pertama kali penulis mengenal music. Tidak terlalu dramatis sih, kala itu ibu-ku memberikan hadiah karena aku berprestasi disekolah, sebuah VCD.

Dan hari itu tidak hanya ibu-ku saja yang lagi berbaik hati. Aku harus berterima kasih juga kepada si penjual. Si penjual memberikan sebuah CD gratis sebagai hadiah dari pembelian VCD. Betapa senangnya hati seorang anak kecil kala itu.

Sepulang dari pasar, penulis mencoba membaca cover depan CD tersebut. Tertulis Sheila on 7 lengkap dengan foto ke-5 personilnya. Dibawahnya tertera beberapa judul lagu hits dijaman itu seperti seberapa pantas, shepia, dan sehabat sejati.

Untuk ukuran anak usia 9 tahun, lagu itu cukup sulit untuk dimengerti. Namun, bukannya penulis bingung dengan lirik lagu itu, tapi….

“Aku suka.”

Sebuah kata yang menggambarkan isi hati-ku ketika pertama kali mendengar lagu 507. Lagu tersebut, sebut saja lagu pemberian penjual VCD, selalu aku ulangi dan terus aku ulangi.

Terima kasih penjual VCD karena sudah mengenalkan-ku pada lagu 507 yang sampai sekarang (usia 21 tahun) tetap menyukai-nya.

Beberapa tahun kemudian, seorang gadis mungil mengulangi kejadian beberapa tahun yang lalu. Pertemuan yang mungkin sudah direncakan Tuhan.

“Aku suka sebuah lagu dari sebuah band, Letto. Judul lagu itu Sandaran Hati. Kamu suka kah Au dengan lagu itu?”

Sebuah obrolan via sms yang tidak aku jawab kala itu.

“Amelia sangat sukaaaaa.” Sambungnya dengan sangat menggebu-gebu.

Aku juga tak mengerti dengan jalan pikiran anak se usia 12 tahun. Beberapa hari setelah kejadian di sms itu, aku membeli sebuah CD. Namun kali ini di cover depan tertulis Letto lengkap dengan ke-4 personilnya. Dibawahnya tertera beberapa judul lagu hits dijaman itu seperti ruang rindu, dan sandaran hati.

Dan sekali lagi …

“Aku suka.”

Sebuah lagu yang lirik-nya cukup ringan dengan music pop membuat anak berumur 12 tahun selalu mengulangi dengan sumringah. Judul lagu itu, Sandaran hati.

Saking sukanya, aku memasang NSP sandaran hati di nomer hape-ku. Ku beritahukan hal itu ke Amelia dengan hati yang berbunga-bunga. Dan setelah kejadian itu, Amelia lebih sering menelpon ke nomer-ku. Sekedar Miss Call lebih tepatnya, he he. Hanya untuk mendengar lagu itu, sebelumnya dia pernah bilang

“nanti kalau aku nelpon jangan diangkat ya Au, aku mau dengerin NSP kamu.”

Terima kasih gadis mungil, Amelia, sudah mengenalkan sebuah lagu. Kamu memang orang yang tepat buat mengenalkan lagu itu kepada-ku, tentu di waktu yang pas pula. Kalau orang lain, tak akan menjadi memori seperti sekarang ini.

Di tahun 2011, suatu hal terjadi karena keterpaksaan. Namun dari keterpaksaan inilah cerita itu berawal. Awal untuk mengulang kejadian beberapa tahun yang lalu.

Penulis mendapat hadiah tiket konser sebuah band dari 3 orang teman. Band yang kala itu belum aku kenal sama sekali namanya. Dan yang mengajak-ku kala itu bernama Paramita. Mereka sebenarnya ber-4, karena alasan tertentu kemudian dia digantikan, oleh aku. Mungkin kalau bukan dia yang ngajak, penulis akan mikir dua kali untuk ikut. Tanpa pikir panjang aku ikut saja dengan dia.

Masih tersimpan dalam memori penulis, dalam perjalanan hujan mengguyuri kami berdua. Kebetulan kedua temannya Paramita sudah duluan. Kami sampai dengan baju dan celana yang menyatu dengan air. Babahno, kami tetap melangkah. Sungguh keterpaksaan.

Dingin sudah merajalela kesekujur tubuh-ku.

“Vierra…..” kata itu terucap dari mulut MC di atas panggung.

Aku tak tahu band mana itu, 4 personil dari Vierra keluar. Penonton menyambutnya dengan berdiri atau ada yang berteriak histeris atau merekamnya kalau bawa kamera.

Terlalu lama, sebuah lagu yang dinyanyikan vocalis Vierra yang membuat tubuh ini hangat ketika mendengarnya. Sebenarnya aku tak tahu judul itu sebelum diberitahu teman-ku, Paramita.

Terima kasih Paramita, sudha mengenalkan sebuah lagu dengan genre baru ditelinga-ku. Dan tentu penulis lebih berterima kasih untuk malam yang indah ini. So nice J

Setahun kemudian, aku mendapat seorang teman yang boleh dikatakan tidak terlalu baru atau tidak terlalu lama. Penulis mengenalnya di tahun 2011, namun kejadian ini ketika akhir tahun 2012.

Seorang gadis yang ku temui kala itu terlihat galau. Galau karena apa itu? Maaf tak bisa penulis ceritakan. Sungguh menarik jalan dengan orang seperti dia. Selalu ada perdebatan ketika mengobrolkan hal yang ringan. Sangat mudah untuk akrab dengan-nya, dia cerita banyak hal yang sampai sekarang tak kumengeri, kenapa diceritakan kepada-ku hal privasi seperti itu?

Lagi dan lagi, seseorang memberikan penulis sebuah lagu. Kali ini terlihat dia sangat berniat agar penulis mendapat rasa dari lagu itu.

“Mas Au, aku ada lagu nih. Bagus untuk di dengar.” Kata-nya via bbm yang dilanjutkan dengan mengirim file lagunya.

Sampai sekarang dia memanggil-ku dengan embel-embel mas. Ku tengok saja file yang baru saja dia kirim . Fall for you – secondhand serenade, begitu yang tertera pada file tersebut. Aku hanya bisa tersenyum kecup sambal menunggu transfer selesai.

Setelah selesai, penulis play, sungguh gadis ini membuat-ku galau membisu. Aku hanya terdiam, tak berkomentar apa pun dengan lagu itu. Namun entah mengapa sering ku puter berulang-ulang kali.

Terima kasih Titia, meski lagu-nya tak begitu ku suka, namun hmmm… penulis selalu terbawa rasa ketika mendengarnya.

Terakhir ada beberapa photo untuk orang-orang yang baik hati di atas, kecuali si penjual VCD, hehe. Penulis susun secara acak, silakan tebak namanya.

Ms. X

Ms. X

Ms. X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar