Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Jumat, 09 Januari 2015

5 tahun yang akan datang?

Pukul tujuh pagi waktu endonesia bagian barat penulis mulai berkhayal atau memikir suatu hal. Sudah menjadi kebiasaan diwaktu senggang meluangkan waktu untuk memikirkan hal yang kurang penting, begitu penting, dan capek mikir ini penting atau tidak. Mulai dari isu seputar politik, seputar asmara, info zodiak dan tes kepribadian. Dari sufi, athies, tokoh-tokoh, dan remaja alay. Sekarang informasi semakin liar tak terkendali, begitu juga dengan pikiran-ku. Penulis bahkan sering berbicara dengan pikiran sendiri. Sering juga lupa secara tiba-tiba yang barusan dipikirkan.

Namun, khayalan-ku pagi ini tentang 5 tahun yang akan datang. Sesuatu yang membangunkan rasa penasaran-ku. Tak salah mencoba menerka-nya.

1

Murid-ku ketika PPL

Hal terkecil yang membuat tiba-tiba mengingat mereka adalah kecerdasan mereka. Mereka memiliki pikiran yang tak terbatas meski itu bukan pada pelajaran matematika. Tak ada rasa sedih ketika melihat kenyataan kalau mereka tidak begitu suka dengan matematika. Tapi bapak (sapaan murid-ku) dapat melihat kecerdasan kalian ketika diberi kesempatan bersama kalian walau hanya beberapa minggu. Dengan kemampuan seadanya, tidak membuat kalian tertarik untuk menyontek saat ulangan. Karena kalian memang cerdas, kemampuan teman kalian di bawah kemampuanmu, gitu kan? :).

Sekarang (tahun 2015) kalian masih kelas 8 SMP namun diri-ku tak bisa menahan tentang gambaran 5 tahun yang akan datang. Tak perlu menjadi bertanya, bapak akan selalu mengingat kalian. Tinggal kalian sapa, otak bapak akan dengan cepat berputar dan akan mengenali kalian. Kalian pasti tampak berbeda, seperti apapun kalian nanti, itu membuat bapak penasaran.

2

Murid-ku ketika aplinet

Beberapa menyapa-ku, meski lupa nama-nya. Beberapa tak menyapa, meski ingat wajah-nya. Tapi itu tak membuat suatu kesimpulan kalau kalian sudah lupa atau melupakan. Sedikit malu mungkin, mengingat sebegitu akrabnya kita saat pelatihan. Mas (sapaan mereka) tidak terlalu veteran bagi kalian. Satu atau dua tahun lebih tua membuat kita seperti teman selama pelatihan.

Mas ingat kalian mengajak reuni-an ke sebuah tempat makan di depan kampus. Indah sekali melihat begitu akrab-nya kalian, masih rutin memberikan kabar ke teman-teman satu shift. Itu lah fase kalian, teman merupakan orang baru yang kalian temui pada suatu kegiatan. Mungkin itu yang membuat kalian cepat akrab dan selalu mengingatnya.

Berpakaian rapi, berlapis jas, berdasi dan aksisoris lain-nya, seperti itu kah kalian 5 tahun yang akan datang?

3

Murid-ku ketika praktikum

Kalian tentu tidak sadar, betapa ngeselin-nya kalian atau betapa ribet-nya kalian atau betapa lucu-nya kalian saat praktikum. Tak hanya saat praktikum, di luar praktikum pun kalian tetap seperti itu.

Mas, kalau yang seperiti ini bagaimana caranya.

Mas, bisa ketemu nanti, mau minta bantuin tentang ini.

Mas, terlalu cepat, pelan-pelan.

Mas, aku ketinggalan, ulangi.

Mas, cepetin. Kosan kami udah mau tutup.

Mas, check email-nya. Sudah masuk tugas-ku?

Mas, sudah benar punya-ku ini? Samperin kesini sebentar mas.

Tentu 5 tahun yang akan datang kalian sudah terbiasa mengatasi masalah sendiri kan? :)

4

Teman-teman di Malang

Teman kos-kos an, teman kuliah, teman organisasi, teman, instruktur aplinet, teman asisten, dan teman yang tak sengaja berteman. Kalian tentu akan menjadi sebuah cerita yang tak cukup diceritakan pada selembar kertas. Butuh beberapa tahun untuk menghabiskan cerita itu.

Teman, bersama-sama bergelut di organisasi untuk mencari jati diri,

Ingatlah, cari teman yang memiliki cara pandang yang sama,

Sejenak merenungkan masa depan,

Membaur sebagai sebuah sosialisasi

Dan ketika pengalaman menjadi hal yang mnyenangkan

Bagiku, kita sudah berteman dari dulu. Namun baru dipertemukan saat kulaih di Malang.

Bagiku, kalian akan ku panggil teman di 5 tahun akan datang.

5

Kamu

Terakhir, sejenak pikiran ini memikirkan kamu. Bentuk kamu 5 tahun dari sekarang. Kamu yang sanggup mengerti aku. Kamu membawa-ku menikmati masa muda. Kamu yang datang memperkenalkan cinta. Kamu yang sering membuat pupus. kamu indah.

Kamu dan aku akan bertemu di trotoar jalan, mungkin di sebuah mall, atau sebuah kafe. Tak segaja berada dalam sebuah angkot atau bus yang sama. Ini akan membuat kamu tersenyum bukan? Terang saja aku orang pertama yang akan memberikan senyum.

Kamu, kamu akan bergandengan tangan dengan seorang anak kecil yang lucu. Disebelahnya ada seorang lelaki dengan jam tangan ditangan kiri-nya atau kanan-nya. Begitu juga aku.

Beragam warna terbayang sekilas ketika perpapasan atau tidak sengaja bertemu. Tentu kita sangat ingin menyapa. Semakin jauh, dan terus semakin jauh. Kamu atau aku atau kamu dan aku akan memalingkan wajah.

Saat itulah kamu dan aku akan memahami sebuah kenyataan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar