(cont..) Sudah saatnya untuk melanjutkan kisah cinta penulis karena kalian (baca: para pembaca) sudah tak sabar menunggu kelanjutannya 
. Di episode sebelumnya kan sudah penulis bilang kalau Rahmeen ini sangat pemalu, apalagi yang berhubungan dengan yang namanya “cinta” udah gak bisa diharapkan, hhe. Disamping itu juga si Vidya ini belum punya hape, dan aku Cuma punya nomer hapenya Amelia ^^ yaa mau gak mau aku sms-an sama Amelia ini tapi bahasannya ya tentang Vidya. Tapi hal paling bodoh yang aku dengar dari Amelia adalah si Vidya ini suka sama cowok band (gitaris) berbanding terbalik dengan Rahmeen yang tak bisa main gitar, tapi tak apa lah penulis mencoba melupakan tentang kriteria cowok idamannya itu karena bukan Rahmeen namanya kalau menyerah begitu aja, hoahhaha (baca: ketawa jahat). Hari demi hari, penulis selalu sms-an dengan Amelia dan selalu juga menanyakan tentang Vidya
dari sini sudah terlihat keanehan terjadi (lagi) tidak ada sedikitpun tanda-tanda kalau Amelia ini yang akan menjadi pacar pertama Rahmeen. Dan akhirnya penulis pun merasa sudah waktunya menyatakan cinta kepada cewek idaman penulis tadi (Vidya). Tapi penulis bingung mau ngungkapinnya dimana?? Di taman terus ungkapin atau ajak ke mall terus makan pada waktu itu baru ungkapkan atau juga dikelas aja tapi dengan setangkai bunga saya ungkapkan cinta ini (gayaa rekkk...). tapi penulis emang benar-benar bingung karena semua ini gak bakalan ada dipikiran anak kelas 2 SMP, hhehehe. Mana mungkin juga penulis berani merencanakan semua ini (Rahmeen pemalu) tapi penulis punya cara jitu dan yakin akan berjalan sesuai rencan^^. Apa ya..? kasih tau gak?? Mau tau??? Sholat dulu sana, hhe (absurd). Penulis gak bakalan berani mengungkapkan cinta ini secara langsung, yup... penulis minta bantuan lagi dengan cewek yang namanya Amelia tadi (hhe)
penulis minta “jomblangin” dan Amelia disini berperan sebagai “mak jomblang” ^^ aneh-aneh aja yaa boacah-bocah SMP ini. Penulis Cuma minta sampaikan kalau penulis neh suka sama dia, tapi karena Amelia ini orangnya baik hati atau mungkin juga masih polos (hhe) begitu mudahnya dia sampaikan aja apa yang penulis suruh tadi. Penulis yang sedang galau menunggu kabar dari Amelia dan detak jantung berdetak cepat (ini beneran) tapi pada saat itu penulis bersikap optimis aja. Tapi apa jawaban yang disampaikan oleh Amelia gak terlalu menyakitkan sih... apa? Apa? Diterima? Atau ditolak?? Ieeenng...enggg..eng.. ternyata Vidya minta waktu untuk berfikir (woh.. gak kepikiran yaa) bocah SMP sudah bisa mau pikir-pikir dulu 
. Penulis mencoba untuk bersabar dan menunggu jawaban dari dia, mungkin dia ada benarnya juga daripada salah mengambil keputusan lebih baik dikasih waktu dulu untuk menenangkan diri agar bisa berfikir jernih. Sehari berlalu tak semudah yang penulis bayangkan dimana penulis masih penasaran dengan jawaban Vidya, dua hari berlalu penulis pun mulai pesemis dengan ini semua lalu buka twitter buat ngetweet “cintaku tak kunjung dijawab #galaaauuu” hhe. Emang ada jaman 2007 twitter, disini penulis hanya bercanda saja. Tapi akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, Vidya sudah memberikan jawaban tapi lewat Amelia juga dan aku hanya bisa pasrah mendengar jawaban via Amelia. Pulang sekolah langsung buka twitter buat mention Amelia “mi @Amelia gimana jawaban si V*dya (sensor) ??? #gpl” langsung aja dijawab amelia …………*to be cont…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar