Hari Kartini? Jawa dulu, Jawa lagi, dan Jawa terus… (bab yang hilang)

21 April 2013, penulis mau berbagi sedikit pemikiran tapi bersifat serius untuk kali ini. hari ini memang hari yang tak asing bagi rakyat Indonesia Raya apalagi bagi kaum wanita khususnya. kenapa? karena hari ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai “hari kartini” yang biasanya bertema “habis gelap terbitlah terang” mungkin kalau diceritakan latar belakang dari tema itu akan terasa panjang dan sudah terlalu lumrah bagi kita semua karena sudah banyak cerita, sinetron dan lain-lain yang mengangkat kisah seorang pahlawan  wanita Kartini sang ibu Pertiwi. Disini penulis mau menceritakan mengenai sejarah tentang hal ini yang saya sebut “bab yang hilang” atau yang tak terungkap ke kalangan umum karena hanya orang-orang tertentu aja yang tahu hal ini. Sekarang penulis mau berbagi kisah tentang “bab yang hilang” ini ala “kisah 1001 malam” versi Rahmeen. Okey kita mulai dengan pertanyaan,

[ChirpLoveStory] Cinta pertama, Episode 22

(cont….) Sejak itu bahkan sebelum kenaikan kelas ini gw udah dekat lagi sama Ami, gw juga gak tahu kenapa Ami belum juga punya pacar baru atau cowok-cowok yang dulu suka sama dia pada kemana?? jadilah penulis dekat kembali sama Ami dan saat itu lah penulis punya harapan untuk rujuk kembali (kayak suami-isteri aja) mulai lah naluri gw sebagai lelaki mengeluarkan bakatnya buat merayu Ami. Penulis melihat inilah waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya “mi, elu mau gak jadi cewek gw. Gw mau balikan sama elu, maaf kemarin itu gw mutusin elu tapi rasa sayang gw gak berkurang sedikit pun karena saat itu gw mutusin elu bukan berarti gak sayang lagi tapi disebabkan gw rasa takut gw akan hal kemarin itu, jujur gw nyesel banget putus dari elu.”

[ChirpLoveStory] Cinta pertama, Episode 21

Eng… eng… eng… Kembali penulis lanjutkan cerita yang tak habis-habisnya ini. aku sama amie putus?? Tak selalu membuat hubungan (silaturrahmi) juga putus, gw dan Ami tetap seperti dulu gak jauh berbeda (cuman) sms-an aja yang agak jarang dan sepertinya gw udah mulai berani menyapa Ami (sebuah kemajuan yang pesat) karena kami putusnya sudah (hampir) memasuki kenaikan kelas, disini penulis gak tau bakal 1 kelas lagi atau sudah terpisah dengan Ami (biar waktu yang menjawab) tapi kalau dipertemukan lagi dengan Ami atau suatu hari gw bisa akrab sama dia secara “nyata” (gak Cuma di sms aja) gw mau berbagi cerita sama Ami akan band Letto itu soalnya gw dapet info baru lagi mengenai Letto, apa itu??

[ChirpLoveStory] Cinta pertama, Episode 20

eng...eng..ing... sebelumnya kenalkan itu foto aku jaman dulu (penting ga sih?)hehe. Setelah aku buka, ternyata sis kadonya jam weaker (bener gak ya ejaannya) berwarna orange dan berbentuk bola basket (biasa ya hadiahnya) tapi ternyata didalamnya juga terdapat surat (wahh... surat cinta neeh) gw buka >> begini tampilan suratnya (nanti gw kasih fotonya, yang sabar) kemudian langsung gw baca isi suratnya, sungguh tak bisa dibandingkan dengan apapun perasaan gw hari ini (mimpi apa ya kemarin gw??) begini kah rasanya pacaran, sangat membahagiakan bagi gw. Gw baca isi suratnya, bla..bla...bla...bla...

[ChirpLoveStory] Cinta pertama, Episode 19

(c0nt..) eng…eng…eng… akhirnya penulis lanjutin cerita yag lama tertunda ini, dan kenalkan ini foto Amelia . Mungkin seperti episode yang lalu lah model (gaya) pacaran kami waktu itu “backstreet” tapi semua itu tak mempengaruhi rasa sayang gw sama Ami yang terpenting bagi gw bisa ketemu Ami tiap hari, bisa liat wajah Ami yang imut-imut itu (cibi-cibi) semua itu sudah lebih dari cukup kala itu^^. Nah kembali ke benang merah, saat itu waktu belajar sudah selesai semua murid MTsN Barabai pada pulang kerumahnya masing-masing tapi gw?? (ada apa meen?) gini lho ceritanya ketika mau pulang pas diparkiran teman gw (Zesi) dan my love Amelia (ciyee) nyamperin gw tapi emang kebetulan kayaknya ketemu diparkiran atau mungkin juga dia (Ami ) sudah merencanakan ini semua (rencana apa sih?)

Pendidikan dan kemenangan kaum liberal

Globalisasi telah berhasil mengkonstruksi tatanan dunia yang benar-benar baru, yang menjadikan ruang dan waktu semakin tak relevan. Dunia yang oleh Thomas L. Friedman disebut sebagai ‘dunia yang datar dan tak lagi bulat’. Globalisasi bagaikan kuda hitam yang berlari kencang menerobos rintangan seperti sistem politik, ekonomi, norma, budaya, dan pendidikan. Ketika globalisasi menerobos ‘halangan-halangan’tersebut, pastilah disispi upaya penetrasi ideologi dari negara core state seperti AS dan brain washing pola pikir masyarakat negara berkembang sebagai peripheral state, seperti Indonesia. Proses penetrasi ideologi ini semakin embodied ketika pemerintah sebagai policy maker dan regulator meligitimasi praktik-praktik penetrasi itu.

Kebijakan Pendidikan Neoliberal

Era global dapat dimaknai sebagai era dunia terbuka. Thomas Friedmen (dalam Tilaar, 2009) mengidentifikasikan tiga fase perkembangan dunia terbuka. Fase pertama ditandai oleh penemuan-penemuan dunia baru yang telah membuka perdagangan internasional yang lebih luas; fase keduaadalah perkembangan ilmu pengetahuan yang melahirkan industrialisasi, terutama di negara-negara barat; dan fase ketiga adalah dunia yang rata, ditandai dengan hilangnya batas-batas negara (transnasional) dan perdagangan bebas. Dalam fase ketiga inilah dunia benar-benar menjadi sebuah desa yang sangat besar berkat adanya kemajuan teknologi informasi dan internet yang telah mengubah cara pergaulan dan gaya hidup masyarakat dunia.