Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Sabtu, 20 April 2013

Hari Kartini? Jawa dulu, Jawa lagi, dan Jawa terus… (bab yang hilang)

Hari Ibu Kartini21 April 2013, penulis mau berbagi sedikit pemikiran tapi bersifat serius untuk kali ini. hari ini memang hari yang tak asing bagi rakyat Indonesia Raya apalagi bagi kaum wanita khususnya. kenapa? karena hari ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai “hari kartini” yang biasanya bertema “habis gelap terbitlah terang” mungkin kalau diceritakan latar belakang dari tema itu akan terasa panjang dan sudah terlalu lumrah bagi kita semua karena sudah banyak cerita, sinetron dan lain-lain yang mengangkat kisah seorang pahlawan  wanita Kartini sang ibu Pertiwi. Disini penulis mau menceritakan mengenai sejarah tentang hal ini yang saya sebut “bab yang hilang” atau yang tak terungkap ke kalangan umum karena hanya orang-orang tertentu aja yang tahu hal ini. Sekarang penulis mau berbagi kisah tentang “bab yang hilang” ini ala “kisah 1001 malam” versi RahmeenLaughing out loud. Okey kita mulai dengan pertanyaan,

kenapa Kartini terlihat lebih menonjol atau memiliki bobot kepahlawanan lebih dari wanita lain sehingga Kartini dijadikan sebagai simbol wanita oleh negara Indonesia Raya??. Bagi orang yang mau berfikir pasti akan terasa aneh tentang hal ini  kalau kita telaah dengan dua sisi atau dua arah dan dipertimbangakan secara fair. Lalu kita lanjutkan, apakah tidak ada pahlawan wanita lain yang memiliki prest.asi seperti Kartini, akan kita telaah juga. Pertama penulis mau berbagi cerita tentang “bab yang hilang” , dulu penyusunan sejarah pahlawan Indonesia oleh Suharto (Presiden ke-2 Indonesia Raya) yang dilakukan prof Nugroho yang diarahkan langsung oleh Suharto. Secara singkat, point terpenting perintah Suharto pada Nugroho adalah (1) gali nilai-nilai kepahlawanan dari setiap daerah di Indonesia demi kebanggaan nasional (2) beri bobot kepahlawanan Jawa sedikit lebih tinggi untuk memberikan legitimasi Jawa sebagai pemimpin Nusantara. selanjutnya kita telaah, mengenai mandat presiden no 1 memang sesuatu yang mulia kemudian kita lihat mandat no 2 disana makan terlihat kenapa Kartini dijadikan simbol wanita waktu itu. Sesuai dengan isinya, kalau pahlawan dari Jawa akan diberi bobot lebih dari daerah lain hal ini tentu berbanding lurus dengan kebiasaan presiden Suharto yang memang tidak menginginkan wilayah luar Jawa tidak diperbolehkan berkembang seperti Jawa. Faktanya sudah sangat jelas perbedaan antar wilayah di negeri ini, tapi fokus substansi pembahasan kita tidak kesana melainka mengenai hari Kartini. Kita lanjutkan, secara pribadi penulis juga mengidolakan Kartini, seorang wanita hebat yang berparas cantik, tutur bahasa lembut laku yang anggun, berbudi pekerti seorang “perempuan” , dan bisa menjadi ibu, serta bisa memimpin dirinya sendiri dalam karirnya. Tapi bukan hanya Kartini yang merupakan pahlawan Indonesia, maka muncul lah pertanyaan dalam hati penulis, “Kartini itu siapa? cuma bisa bikin novel, bisa dapat gelar tokoh emansipasi.” tapi kita tak bisa menelaah dengan satu sisi itu saja. Kita lihat di sisi lain, sebenarnya semua itu bukan soal novel karya Kartini itu melainkan korespondensi surat yang dimandatkan oleh Suharto yang mengingnkan pahlawan dari Jawa diberi bobot lebih dari daerah lain. Faktanya, 21 April Kartini lahir dengan zodiak Aries dan dia berasal dari JEPARA (JAWA) sehingga ini lah yang menyebkan Kartini lebih menonjol dari yang lain. Coba lihat di ujung barat Indonesia Raya, ada Malahayati, Cut Nyak Dhien, Cut meutia, Dewi Sartika, dan lain-lain, bahkan kita masih punya Laksamana Malahayati yang memimpin pasukan melawan penjajah. Mereka semua lahir jauh sebelum Kartini ada dan menurut saya pribadi memiliki prestasi lebih dari Kartini tapi satu hal yang kita tidak boleh lupa yang mana sesuai mandat Suharto mereka tidak akan ditonjolkan hanya karena mereka bukan berasal dari Jawa. Padahal Indonesia tidak hanya Jawa saya, semoga artikel singkat ini dapat membuka pikiran pembaca mengenai “bab yang hilang” ini, akhir kata SELAMAT HARI KARTINI, MAJU TERUS WANITA INDONESIA Smile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar