(cont…….) Waktu itu, penulis tidak ada merasa ada berbeda pada diri amie tapi keadaan sebenarnya tidak seperti itu (ternyata amie sedang dekat dengan namanya benny) tapi saya tak menyadari itu karena sejak dulu saya selalu mengijinkan amie berteman dengan benny tapi rasa kepercayaanku terlalu berlebihan dan melupakan suatu kemungkinan yang masih bisa terjadi meski peluangnya hanya 0,000001 %.
Dan itulah yang membuat saya lengah sehingga membuka sebuah celah kecil kepada benny untuk menusuk dari belakang, sungguh sesuatu yang memalukan jika dilakukan seorang cowok tapi itulah benny seorang cowok BANCI yang tidak berani bertarung secara gentel. Akhirnya suatu hari, amie minta putus tanpa sebab apapun dan membuat saya bingung karena penulis merasa semua baik-baik saja tapi ternyata perasaan itu salah.Penulis meminta alasan yang logis pada amie tapi tak ada alasan yang ia berikan seperti ada sesuatu yang amie sembunyikan tapi takut ia ungkapkan. Sebelum hari dimana amie meminta putus pada saya, ada kejadian dimana teman amie (namanya Aulia Zahro) sempat ngomong ke saya untuk mutusin amie. Saya terkejut sekali secara dia juga merupakan teman saya waktu kelas 2 dulu dan mendukung hubungan kami tapi kenapa sekarang jadi begini?? Penulis yang terkejut dengan refleks menjawab “tidak bisa!” tapi dia (Aulia Zahro) tetap meminta tapi suara itu makin tak penulis hiraukan. Mungkin ada hubungannya dengan permintaan putus dari amie beberapa hari berikutnya tapi dulu penulis gak ada kepikiran seperti itu karena dulu itu penulis emang benar-benar polos sehingga tidak sempat memberi pandangan seperti ini kalau sekarang wajar pemikiran seorang mahasiswa emang harus seperti ini, hehe.
Dapat saya lihat kalau amie itu juga mulai terpengaruh dengan teman-temannya seperti (Zesi novilda, fizah, Aulia Zahro) penulis rasa mereka emang sudah gak suka ngeliat hubungan kami dan lebih merestuin kalau amie pacaran sama benny. Seperti kata saya tadi, akhirnya hal itu terjadi juga!! Penulis sudah menerima keputusan itu karena sebegitu pengennya amie putus tanpa alasan yang jelas itu dan kepana saya akhirnya setuju untuk mengakhiri hubungan ini karena tak terpikir sedikit pun kalau dibelakang semua ini ada seseorang yang sudah lama mengganggu hubungan ini. Yasudah, hubungan indah yang berjalan setahun lebih ini kandas dan disaat itu jelas penulid tidak siap karena waktu itu emang benar-benar tak ada satu pun orang lain di hati ini bahkan penggantinya pun gak bakalan ada yang seperti dia. Begitu terpuruknya penulis waktu itu, MENYESAL!! Itulah yang penulis rasakan karena udah mengikhlaskan seorang bidadari pergi dari pelukan. 
Dan sesuatu yang tak terbayangkan oleh orang sepolos saya terjadi, beberapa hari kemudian terlihat prideksi penulis saat itu (*ingat ini tidak terpikirkan waktu itu tapi baru sekarang terpikirkannya) betapa begonya Aulia Rahmeen, mungkin benny puas menertawakan penulis waktu itu tapi mana terpikirkan oleh anak sepolos aku kala itu. Saya hanya mencoba menerima semua itu tanpa mengerti sedikitpun kalau ada sedikit permainan selama ini terhadapku. JATUH, TERPURUK, dan BODOH itulah Rahmeen waktu itu seperti seorang pecundang yang kalah tanpa perlawanan dalam sebuah pertarungan padahal jika pertarungan itu terbuka PASTI saya mengacungkan pedang ke benny. Saat-saat yang indah dulu sudah berubah menjadi kelabu dan beginilah setiap hari melihat kemesraan mereka berdua disekolah. 
Dulu emang rasa menyesal itu ada tapi sekarang penulis anggap aja itu pengalaman, itu pelajaran, itu proses menuju suatu kedewasaan. Tak ada lagi rasa menyesal itu, cinta pertamaku pun berakhir di akhir tahun 2007. Terima kasih Amelia Ahman, terima kasih untuk lagu-lagu LETTO, masa-masa itu emang sangat indah dan sangat berkesan sampai sekarang meskipun kamu gak merasakan hal yang sama seperti ini tapi Rahmeen begitu sangat bahagia waktu itu. END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar