Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Jumat, 04 Januari 2013

Cerita Rahmeen mengisi majalah COSINUS di kampus (2/2)

IMG00977-20120327-1141
(Cont...) inilah kelanjutan dari cerita sebelumnya... pasti pembaca sudah penasaran dengan kelanjutan artikelnya kan ?? ^^. Tenang aja, semua akan Rahmeen kupas setajam "cukuran kumis" hehe (pembaca: silet bro...) oh iya, kalian pasti suka nonton infotiment ya?? ngaku deh ^^ (pembaca: kapan kelanjutan artikelnya nih, kebanyakan omong) oh iya maaf, ini langsung penulis lanjutkan, tau koq kalian udah gak sabar hehe.
"Waktu mau nyari bahan ternyata hotspotnya itu punya sandi tersendiri, terus kami semua bingung... galau!!... update status “ gak bisa hotspot-an nih di Ria jenaka, ada sandinya” hehe. Ya tinggal nanya aja sama pelayannya, ya udah karena aku satu-satunya cowok diantara kelompok aku mengalah untuk turun kebawah untuk menanyakan sandinya. Dengan gaya cool aku mulai turun

, langkah demi langkah, satu anak tangga dua anak tangga aku lewati akhirnya sampailah di tempat kasir dan aku pun mulai bertanya (sebutkan nama & nim) hehe kayak persentasi di kelas aja. Kurang lebih begini percakapan antara aku dan penjaga kasir itu.
A.R : maaf mbak, sandi untuk hotspot disini apa ?
Kasir : yang mau makai siapa?
A.R : teman saya, di atas mau makai di laptop. Terus sandinya apa mbak?
Kasir : oh iya, (dengan nada menanyakan sesuatu) nama kamu siapa?
A.R : (Aku pun bingung masa mau hotspot-an nanya-nanya nama, kayak pak polisi aja. ya aku jawab dengan polos) nama aku mbak? Aulia mbak.
Kasir : (dengan nada yang sama) iya... nama kamu siapa?
A.R : nama aku Aulia mbak, Aulia Rahman.
Kasir : (baru dengan nama mau ketawa) iya, sandinya itu nama kamu siapa.
A.R : (dalam hati aku berkata : Assem ni kasir, kena aku) oh iya mbak, makasih mbak. (dengan cool aku kembali ke atas, padahal malu banget !!!). semua kasir yang ada disampingnya pun ketawa, aseemm....
Gak berkahir sampai disitu aja, belum endingnya. Sesampai di atas langsung aku ceritain sama teman-teman kelompok, berharap dapat motivasi moril tapi malah diketawain habis-habisan sama teman-temankui, asseem. Huh, ini seperti dongeng tapi ini benar-benar terjadi di hidupku firend. Bisa-bisanya aku dikerjain dengan mudah oleh kasir itu, jadi deh pengalaman hari itu tak terlupakan dalam hidupku. Bahkan saat aku ingat kejadian itu, aku biasa senyum-senyum sendiri. Gini lho, bisa-bisanya aku tertipu oleh tipuan kelas teri kayak gitu. Friend, mungkin hikmah atau pesan yang perlu kalian perhatikan, berhati-hatilah sama yang namanya kasir dan jadi orang jangan polos-polos amat seperti aku."
Selesai isi artikelnya, gimana teman-teman kira-kira layak gak masuk ke majalah (pembaca: Gak bro, bakar aja artikelnya) huuu.. gue capek lho bikinnya masa gak dihargai, jangan sampai penulis penulis jadi sombong nih hehe. Semoga aja artikelnya tembus dan bisa di baca teman-teman warga Matematika khususnya dan pembaca setia blog Rahmeen umumnya :). Terima kasih, terus ikuti kehidupan dari penulis.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar