Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Rabu, 22 Juli 2015

#2.4

aku sadar satu hal, aku tak bisa terus-terusan bergantung pada seseorang.” #traveliya

Pagi hari, tgl 26 januari 2012 kami menuju Singapore menggunakan bus. Setibanya di sana, kami disambut bangunan khas ala Eropa. Sebenarnya di Indonesia juga banyak bangunan seperti ini bekas peninggalan belanda. Namun di Singapore semua tersusun rapi, dengan tata kelola kota yang baik. Selama di Singapore kami banyak menghabiskan tempat wisata dengan berjalan kaki. Karena taksi sangat mahal. Pernah kami mencoba nego dengan salah satu taksi yang kami temui di jalan, tapi sang supir menjelaskan mereka akan disanki karena telah melanggar peraturan.

Sangat disiplin, itulah rakyat Singapore bahkan para wisatawan harus mengikuti peraturan mereka. Orang yang tidak teratur akan menjadi atau terpaksa disiplin selama di sini.

Kami berempat tak begitu menemui kesulitan untuk mengikuti peraturan mereka terkecuali merokok. Kasian sekali teman-temanku ketika mau merokok harus menengok kanan kiri terlebih dahulu untuk mencari label tempat merokok. Bahkan pernah mengelilingi kota hanya untuk mencari tempat yang ada labelnya.

Menikmati kota ala eropa dengan berjalanan kaki membuat perut lapar. Yes, kami menemukan rumah makan padang. Sudah sangat kangen dengan masakan Indonesia yang khas rempah-rempahnya.

Kami keluar dari rumah makan dengan wajah kurang puas. Sungguh, rasanya tidak enak. Bisa dibilang itu bukan rending. Gak pedas samasekali, ga ada paduan rempah-rempah dikuahnya. Sebenarnya tak masalah dengan rasanya karena di Indonesia juga banyak menjual rendang murah dengan rasa dibawah standart. Tapi rasanya tidak sesuai dengan harga yang satu porsi 5 dollar Singapore atau 40ribu.

Kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan marina bay atau lebih dikenal patung singa. Disana kita juga dapat melihat kapal nabi nuh yang menyangkut tinggi di atas bangunan pencakar langit.

Kami berubah selama disingapore. Yang biasa menyeberang sembarangan, sekarang kami harus mencari zebra cross terlebih dahulu. Yang dulu buang sampah sembarangan, sekarang masukin saku, yang dulu jomblo, sekarang ya tetap, ha ha.

Singapore juga lebih maju dari Indonesia dalam hal transportasi. Kemana-mana kami dimanjakan dengan MRT, tidak berbeda jauh seperti di tailand. Tapi Singapore menggunakan MRT lebih tanah, lebih keren. Tapi aku mengeartikannya, karena lahan di Singapore sangat terbatas, kemudian dengan kepintaran orang-orang yang ada disana maka dibangunglah MRT bawah tanah. Mall, pasar, atau apa pun itu, semua menggunakan tata kota bawah tanah. Its very amazing!

Dengan berjalan kaki, kami melanjutkan perjalanan dari station. Indah sekali Singapore. Dalam hati aku sempat berkata “ indahnya Singapore karena dibuat-buat, beda dengan Indonesia yang indah karena alamnya” aku melanjutkan dengan senyuman.

Sesampai di marina bay, kami sempatkan untuk foto-foto lalu dilanjutkan menikmati bay atau teluk yang dikelilingi bangunan pencakar langit. Tidak lupa untuk menikmati kapal nabi nuh, dan keindahan lainnya.

Setelah puas, kami memutuskan untuk makan siang. Sekarang dengan sedikit hari-hari. Sudah diputuskan untuk pergi ke KFC sebuah gedung bertingkat yang kami lihat dari kejauhan.

Sesampai disana, agak sedikit minder sih, rata-rata yang makan disana orang-orang berdasi. Ya biarin lah, kan sama-sama bayar. Kami pun makan denga lahap. Yummy….

Sehabis makan aku memandang takjut tata kota disini. Tiap gedung dihubungkan dan pasti terhubung dengan rumah makan. Ketika mau makan tak perlu panas-panasan untuk keluar membeli makan. Cukup melintasi jalan berupa terowongan untuk pergi ke rumah makan. Its very amazing.m

Setelah itu kami istirahat disebuah masjid setelah mengitari rusunawa dengan puluhan lantai. Dimesjid aku sedikit teringat dengan debat kami untuk berangkat ke universal studio. Aku dan zay setuju bernagkat, sedangkan sebaliknya dengan dua lainnya. Memang lumayan mahal hanya untuk menuju pulau sentosa, menyeberang dengan kereta gantung dengan biaya 50 dollar atau 400ribu.

Memang kehidupan di Singapore sangat beda jauh. Sore hari kami putuskan untuk pulang karena tak mungkin kami bertahan lebih lama lagi dengan kehidupan sngat glamour.

Kami pulang menggunakan bus. Dan jelas, harganya jauh sekali lebih mahal dari bus yang kami tumpangi di Malaysia. Sebelum pulang, kami sudah menghabiskan uang dollar untuk membeli cindera mata khas Singapore yang menurutku biasa sekali.

Sudah bulat tekat kami untuk menghabiskan sisa liburan di Malaysia.

*next, kami akan liburan di tempat selatan Malaysia. Sebuah tempat yang di desain sebagai parawisata Malaysia. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar