Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Kamis, 23 Juli 2015

#2.5

rindu adalah semangat untuk tetap memiliki sebuah harapan.” – traveliya

Kami bergerak menuju Genteng, sebuah kota yang berdiri tegak di atas gunung. Tak perlu mendaki untuk ke sana. Cukup dengan menaiki kereta gantung yang tak semahal di Singapore.

Tujuan kami adalah sebuah bangunan mirip istana kerajaan yang berdiri tegap di atas gunung. Dalam perjalanan, pemandangan hutan yang dipenuhi monyet-monyet akan terlihat sangat dekat. Kami habiskan waktu perjalanan untuk berfoto di dalam kereta gantung. Untuk keselamatannya sudah sagat standart. Jadi, santai dan nikmati perjalanan anda.

Kulit kami merinding menyesuaikan dengan suhu dingin Genteng tatkala baru menginjakkan kaki disana. Ketika menengok ke atas, terlihat separuh bangunan tertutup awan.

Yang terkenal ditempat ini adalah judi legal disamping permainan yang sangat lengkap. Tak terhitung berapa jauh sudah kami berjalan kaki mengelilingi bangunan ini. Seperti tak berujung, sangat luas sekali.

Tak lupa untuk mengabadikan momen selama di genteng. Meski sangat dingin, tempatnya tak pernah sepi pengunjung.

Kami tertarik dengan aroma gorengan tadi sebuah tempat yang baru kami lewati. Kami sempatkan untunk singgah dan membeli beberapa gorengan. Yang paling ku suka kala itu adalah gorengan duren, yang lumayan cukup untuk memanaskan badan.

Setelah puas menikmati wisata meski kami hanya melihat-lhat saja. perjalanan pulang dimulai, tujuan selanjutnya adalah KL, tween tower.

Malaysia juga tak mau kalah soal transportasi. Mereka juga memiliki MRT, yang menghubungkan tempat-tempat yang ramai dikunjungi, seperti merjid, mall, hotel, pusat oleh-oleh, pusat tempat makan, dan lain-lain.

Beda dengan Jakarta, meski belum pernah kesana, sering ku dengar berita tantang kemacetan. Di Negara tetangga, kita tak perlu lagi bermacet-macetan. Cukup dengan naik MRT, tak perlu ada kontak kaki dengan aspal. Kita seperti punya kota sendiri di atas. Its very amazing!

Langkah kami sudah tak sabar untuk memasui tween tower. Tiba-tiba kami menghentikan langkah untuk berfoto ria sebentar di depan bangunan pencakar langit tersebut.

Setiba di dalam tween tower, kami dibuat takjub. Ternyata di dalamnya persis seperti mall. Berbagai macam merk jam tangan dan clothing terkenal berjejer rapi.

Setiap langkah kami terlihat sangat gagah dengan memikul tas carier yang beratnya 20 kg lebih. Mungkin sedikit terlihat aneh, tapi kami layak disebut backpacker tersesat di mall.

Seharian penuh kami habiskan mengelilingi Malaysia dengan biaya yang lumayan murah. Tak ada tujuan wisata lagi, kami hanya menghabiskan uang sembari menunggu keberangkatan pesawat.

Mulai dari kuliner, oleh-oleh, berfoto, berjejelan di MRT, dan sampai ketemu seorang penjual nasi kuning asal sumatera. Beliau terlihat sudah cukup tua, kulitnya keriput. Hanya di warung ibu ini kami selalu membeli makanan. Disamping murah, rasanya juga mirip dengan masakan Indonesia.

Matahari mulai bergerak tinggi menandakan untuk segera menuju bandara dan meniggalkan Malaysia. Dalam perjalanan menuju bandara, kami melewati sepang, sebuah sirkuit yang terkenal di Moto GP. Hasratku pengen mampir tapi apa daya bus yang kami tumpangi tidak berhenti di sepang melainkan di depan terminal udara.

Perjalanan panjang kami berakhir ketika kami kembali menginjakkan kaki di bandara juanda, Surabaya. Lalu kembali ke malang berbantuan travel. Dan sampai di kos. Lalu semua tertidur lelap. Minggu yang indah, seperti mimpi. Gnite.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar