Selamat datang!!

Selamat Datang digubuk Rahmeen yang sederhana ini, Selamat membaca ^_^

Pilih Kategori

Kamis, 19 Juli 2012

Puasa ku kali ini agak beda (Part III)

425116_153524841438428_2015672880_n(cont) Sebelumnya penulis mau berkata-kata dulu, hhe. SUNYI tak berarti HILANG, DIAM tak berarti LUPA, JAUH tak berarti PUTUS maka ijinkan kedua telapak tangan ku bertengkup memohon maaf kepada semua pembaca sekalian. Marhaban Ya Ramadhan “selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan 1433 H”. Oke, kita lanjutkan obrolan aku sama ibu di telepon, kita ulang dari awal aja yaa (biar dramatis, hhe)Winking smile. Cekiidoottt….

  • ibu : “Aulia kapan puasa?”

(Dalam hati penulis berkata “padahal ini yang mau aku tanyakan juga sama ibu ku, jujur! penulis selalu minta pendapat ibu sebelum mengambil keputusan suatu hal yang penting, anak mami ya aku ini, ya begini lah aku, hhe)Laughing out loud

  • penulis : Nah saat itu aku jawab, masih ngeliat-liat keadaan & sidang dari pemerintah (padahal aku sudah ada terbesit niat untuk puasa esok) aku sambung aja, kalau ibu kapan?
  • ibu : ibu juga lagi nunggu sidang, disana kapan puasa?”
  • penulis : kalau muhammadiyah besok sudah pasti puasa bu.
  • ibu : kamu ikut kah?
  • penulis : kira-kira bu (saya masih gak enak, karena kalau saya puasa hari ini kemungkinan besar akan berbeda dengan keluarga besarku)
  • ibu : kalau kamu besok puasa, puasa aja.
  • penulis : HAH!! iya bu, insya Allah besok saya puasa (tercengang) *nanti saya ceritakan
  • ibu : iya, kalau ibu ikut pemerintah saja. Terus terawih dimana kamu? dekat kos atau di kampus (mesjid A.R fakhruddin)
  • Penulis : Ya dikampus bu, kalau disini belum terawih, jadi cuma dikampus yang au tau
  • ibu : ya udah, jaga kondisi aja, Assalamu’alaikum.
  • penulis : geh bu, Wa’alaikum salam.

tutt..tutt..tutt.. (teleponnya mati) hhe, nah aku tambah yakin setelah dapat dukungan moral, dari percakapan diatas tadi aku tercengang ya?? Nah itu suatu hal yang tak biasa, ibuku membolehkan aku mengambil keputusan sendiri terutama dalam hal Agama. Cerita sedikit, dahulu kalau aku bilang, aku mau puasa duluan pasti ibuku ngelarang aku “kamu masih terlalu muda untuk itu, kamu harus ikut orang tua aja dulu” Ya udah aku manut saja (aku kan sayang bunda)Embarrassed smile. Nah pada malam hari ini kayaknya ibu ku memberi aku sedikit kelonggaran, tapi kau gak tahu apa alasannya. Kemungkinan pertama, ibuku sudah percaya aku bisa jaga diri & sudah saatnya membuat keputusan sendiri (woow!!). Yang kedua, ibu merasa aku udah agak sedikit dewasa, jadi sedikit demi sedikit juga memberi kewenangan kepadaku. Yang ketiga, ibu ku gak mau ngurusi aku lagi (hhe, gak mungkin lah) aku kan anak kesayangan bundaSmile. Atau mungkin masih ada kemungkinan lain lagi karena ini hanya berdasarkan sudut pandang penulis, tapi satu kata untuk ibu ku “You’re the best mom” (peluk erat-erat). Siapa sih yang gak menganggap ibunya itu terbaik (ya kan??) jadi kita punya ibu-ibu terbaik maka jangan sia-siakan kepercayaan mereka, ingat tujuan kita untuk membahagiakan mereka. Yang jelas ada perasaan bangga dalam hati ku, gak tau kenapa karena tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Hot smile

*to be cont….*

2 komentar: